Sabtu, 26 Juli 2014

bersyukurlah, karena jauh di pelosok sana masih ada mereka yang tidak seberuntung anda.

pagi yang cerah, kicauan burung yang merdu, desiran ombak yang besar, serta hutan hijau yang menyelimuti kawasan kami. kira-kira seperti itulah panorama yang disuguhkan oleh allah setiap harinya ketika saya menetap di pelosok timur indonesia. hari ini saya akan berbagi kepada teman-teman semua tentang kehidupan di halmahera khususnya kepada masyarakat ibu kota. keadaan di timur indonesia khususnya di halmahera utara,timur,barat dan selatan memang berbeda jauh sekali dengan keadaan ibu kota yang memiliki beribu-ribu gedung, apartemen yang menjulang tinggi, mall-mall yang selalu dipenuhi orang-orang setiap harinya serta fasilitas pendidikan dan kesehatan yang sangat banyak, sehingga masyarakat di ibu kota tidak akan merasa kekurangan dalam hal tersebut. hal ini berbeda 180 derajat dengan keadaan yang ada di halmahera, daerah ini hanya memiliki beberapa gedung tinggi,tidak mempunyai apartemen tetapi hanya memiliki motel, hanya memiliki beberapa mall serta minimnya fasilitas pendidikan. selama 7 tahun saya menetap disini, banyak sekali pelajaran yang bisa saya ambil dari kehidupan masyarakat setempat. bagaimana kita harus belajar mensyukuri kehidupan walaupun dengan keadaan yang tidak sesuai dengan harapan kita, bagaimana kita belajar untuk saling peduli terhadap sesama, dan bagaimana kita belajar untuk saling menghormati serta menciptakan solidaritas yang sangat besar antar sesama masyarakat disini. seperti yang saya katakan tadi fasilitas pendidikan disini sangat kurang memadai, apalagi di desa tempat saya tinggal. di desa ini hanya memiliki 1 bangunan SD dan SMP yang dijadi satu. jadi anak-anak yang masih berpendidikan dasar masuknya pagi, kemudian dilanjutkan dengan anak-anak yang sekolah menengah di siang harinya, rutinitas seperti ini berlanjut terus hingga saya kembali ke ibu kota. belum lagi ketika mereka harus melanjutkan sekolah ke SMA, mereka harus menempuh jalan yang dikelilingi hutan sejauh 12 kilometer untuk mencapai SMA negeri terdekat, bayangkan 12 kilometer ke sekolah dengan berjalan kaki dan itu pulang pergi, tak jarang ada juga pengemudi mobil (truk) yang mau membawa mereka. tapi semua itu tidak menghentikan semangat mereka untuk sekolah,tidak malas untuk belajar sampai cita-cita mereka terkabulkan walaupun itu sangatlah susah. Dan sampai pada akhinya ada pihak perusahaan besar yang menyumbangkan 2 armada bus sekolah untuk memfasilitasi kebutuhan mereka, hal ini merupakan anugerah yang sangat sangat istimewa bagi pelajar-pelajar di desa saya. So, untuk teman-teman pelajar yang lain janganlah pernah mengeluh dengan keadaan kalian sekarang, jangan pernah anda berpikir pendidikan itu susah dijalani, bersyukurlah kalian karena masih merasakan namanya fasilitas pendidikan yang lengkap, dan masih bisa merasakan menjalani pendidikan di kota besar. "sekali lagi bersyukurlah, karena jauh di pelosok sana masih ada mereka yang membutuhkan"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar